10 Juli 2008

Komisi Musik Gereja, Terbelenggu tradisi lama

KOMISI MUSIK GEREJA, Terbelenggu Tradisi lama



Musik gereja di tubuh GPIB tetap terbelenggu dengan tradisi lama, dan makin hari makin kehilangan makna. Komisi Musik dibentuk dengan seadanya tanpa pembekalan yang berarti, hampa tanpa visi dan strategi.

Setiap kali mendengar hal seperti ini, pikiran kita, apakah sebagai Pendeta, Penatua, Diaken atau jemaat selalu diarahkan pada pentingnya mencari orang-orang berbakat musik untuk duduk di Komisi musik dan nyanyian gerejawi. Seakan-akan dengan mendapatkan orang “kawakan di bidang musik”, urusan jadi beres.

Nyatanya tidak. Di sebagian gereja Komisi Musik hanya menjadi bagian yang tidak memegang peranan. Seringkali, saran dan masukan di tolak mentah-mentah oleh SMJ (Sidang Majelis Jemaat) lantaran program yang diajukan dianggap menghabiskan keuangan jemaat.

Ini terjadi, di saat para Pejabat gereja tentunya tidak memahami, bahwa musik dan nyanyian gereja saat ini, membutuhkan perhatian lebih.

Coba bayangkan, di gereja lain contohnya ; hanya karena musiknya lebih bagus (musik pengiring ibadah) orang berbondong-bodong, antre untuk ikut kebaktian. “Saya merasakan ada kelepasan di sini, saya merasa saya di berkati di tempat ini,” kata seorang ibu usai kebaktian di gereja tersebut.

Ada kerinduan, ada harapan dari jemaat, agar musik pengiring ibadah berubah ke arah yang lebih baik. Tentunya diharapkan sangat, jauh dari kesan duniawi.

Persiapan hati bagi elemen musik gereja, seperti oraganis, pianis, pemandu lagu, kantoria (pengiring jemaat), prokantor (dirigen jemaat) sangat dibutuhkan. Kita tidak bisa asal-asalan memuliakan ALLAH. Dibutuhkan waktu, komitmen, pengabdian yang seutuhnya untuk bekerja di ladang Tuhan sesuai talenta kita masing-masing.

Melihat perkembangan musik dan nyanyian gereja seolah-olah jalan di tempat, rasanya cukup mengecewakan. Apakah kita sudah kehilangan para pemusik gereja. Ke mana pejabat gereja yang tiap kali di Sidang Majelis Jemaat berdebat mengenai masalah keuangan tapi tidak membicarakan program untuk jemaat.

Terkadang gereja terjebak dengan tradisi dan kenangan lama. Musik dan nyanyian gereja tidak berubah tidak masalah, yang penting ibadah jalan terus. Padahal Alkitab membahas berkali-kali tentang musik dan nyanyian dalam ibadah, karena dianggap “penting”. Ya, penting agar ALLAH bersemayam di atas puji-pujian sewaktu ibadah berlangsung.

Yang dikuatirkan adalah, Musik dan nyanyian gereja terbelenggu dengan tradisi lama, dan makin hari semakin lumpuh. Komisi musik sibuk dengan urusan administrasi mingguan seperti mengatur jadwal paduan suara, organis, dll. Sementara itu, jemaat berharap banyak, respon komisi yang lamban terbentur birokrasi gereja. Kreativitas mandek, Salahnya di mana ?

Memahami musik dan nyanyian gereja tidak semudah yang kita bayangkan. Dibutuhkan kesamaan persepsi antara Komisi Musik dan seluruh jajaran gereja, seperti Pendeta, Penatua, Diaken dan warga jemaat seluruhnya. Kerinduan yang sama, kerinduan akan musik gereja yang diurapi, biar semua jemaat paham,” Musik dan nyanyian gereja yang indah dalam tatanan liturgis yang baik, menjadikan ibadah kita jauh lebih bermakna.”

Antonius Ratu Gah / 9 Juli 2008
Ketua Komisi Musik & Nyanyian Gerejawi GPIB “Effatha” di Jakarta.

2 komentar:

Komisi Musik Gereja (MUGER) GPIB Gibeon mengatakan...

Pak Antonius,

Perkenalkan, saya Wowok Meirianto, Ketua Komisi MUGER di GPIB "Gibeon" Rumbai-Pekanbaru, Riau.

Saya sangat sependapat dengan pendapat dalam tulisan Bpk ini. Musik Gereja kita terbelenggu oleh tradisi-tradisi lama yang enggan untuk berubah.

Akan tetapi, kita tidak boleh menyerah begitu saja pak. Kita sendiri-lah yang harus melepas belenggu-belenggu tersebut, dengan idea-idea kreatif dan membangun konstruktif namun tidak demonstratif.

Sudah sejak 3 tahun terakhir, kami mulai membangun musik lengkap serta sound system yang baik, untuk menjadi pengiring Ibadah di Gereja. Secara pelahan tetapi pasti, akhirnya... walaupun pada awalnya banyak gesekan, musik lengkap di Gereja kami sudah menjadi hal yang terbiasa dan bahkan sangat dirindukan oleh Jemaat.

Regenerasi pemain musik terus kami bina, walaupun Gereja kami hanyalah Gereja kecil dalam sebuah komplek Perusahaan (Chevron) dengan jumlah tidak lebih dari 80 KK, namun pembinaan terus dapat kami laksanakan untuk menghasilkan pemain-pemain musik yang berbakat dan kreatif dalam mengiringi Ibadah.

Anak saya yang sudah kuliah di Bandung dan Jakarta dan sudah pergi ke GPIB di beberapa tempat di Jakarta dan Bandung, mengatakan bahwa: GPIB Gibeon Rumbai adalah Gereja GPIB yang MUGER-nya paling modern dan mengikuti perkembangan permusikan Ibadah di Indonesia...he-he...!

Dokumentasi Komisi MUGER kami bisa dilihat di:
http://www.mugergpibgibeon.blogspot.com/

Senang sekali, apabila dapat saling share informasi tentang MUGER dengan bapak.

Selamat melayani, Tuhan Memberkati.

WOWOK MEIRIANTO
Ketua Komisi MUGER GPIB Gibeon Rumbai - Pekanbaru.
wowokme@yahoo.com

Anonim mengatakan...

New BetVictor Casino Site – Play in VR and Earn Money
New BetVictor Casino site. Enjoy septcasino a range of fun and exciting casino games at one of the 온카지노 world's leading gambling 카지노사이트 sites.