29 Juli 2008

Ode buat Gerakan Pemuda GPIB Effatha


Ode buat Gerakan Pemuda GPIB Effatha
(Antonius Ratu Gah, 28 Juli 2008)

Gerakan Pemuda (GP) GPIB Effatha sudah berumur 58 tahun, tetapi gregetnya masih belum terasa. “ Kok makin melempem ya ? kalau dulu jaman tahun 80 – 90 an anak-anak GP nya seabreg-abreg. Bahkan PHMJ nya pada keder sama kita ,” ujar salah seorang warga jemaat yang pada jamannya aktiv di Gerakan Pemuda.

Menurut saya, sah-sah saja orang berpendapat seperti itu. Tetapi, seharusnya diperjelas lagi, melempem apanya ? Jumlah anggotanya ataukah program GP itu sendiri.

Minggu pagi, saya sempat ngobrol dengan Gerry, saat itu sibuk menstabilo partitur lagu kantoria di gedung pertemuan sebelum kebaktian pagi. “ Menurut kamu, kenapa kok anggota GP makin hari makin ‘dikit ?” Gerry tersenyum, kemudian melepaskan stabilonya , “ Memang jumlahnya makin sedikit, tapi aku lebih senang begitu, daripada banyak orang tapi nggak berkualitas. Contohnya, dulu latihan nyanyi orangnya banyak, tapi giliran satu keluar semuanya ikut keluar, satu nggak datang semuanya nggak datang, masih mental rombongan! Sementara PS butuh orang yang berkomitmen. Kalau ditegur, besoknya malah nggak datang, kan repot kalau begini ?” kata Gerry.

Obrolan pagi kita terputus karena Gerry harus latihan, saya juga harus mempersiapkan peralatan musik untuk kebaktian pagi yang beberapa menit lagi menjelang.

Tetapi, obrolan tadi rupanya menggelitik perasaan saya untuk membahas hal ini lebih dalam.

Keanggotaan

Bicara soal jumlah anggota GP yang kembang-kempis dari tahun ke tahun, sebenarnya cukup menjawab keberhasilan pengurus dalam menjaring pemuda-pemudi Kristen. Salah satu indikator keberhasilan program ditentukan oleh kualitas dan kuantitas, secara kasat mata kita dapat menghitung berapa jumlah anggota saat ini ? apakah semakin banyak atau malah sebaliknya ?

Beberapa waktu lalu, saya sempat bertanya kepada Ita (Ketua GP Effatha) tentang database keanggotaan GP di semua sektor. Bila ada, ini sangat membantu untuk menjaring rekan muda yang ada di sektor untuk bergabung.

Data saja tidak cukup. Dibutuhkan aksi nyata untuk membuat data itu bicara. Misalnya, Pengurus GP pusat turun ke sektor untuk berdiskusi dengan rekan muda yang belum aktiv. Atau mudahnya, berkoordinasi dengan Koordinator Sektor masing-masing, tentunya untuk menggalang rekan GP.

Program

Sepintas saya melihat program Gerakan Pemuda saat ini, sudah cukup baik. Tetapi pertanyaannya “apakah implementasi program tersebut berbanding lurus dengan harapan.” Apakah sudah cukup menjawab kebutuhan rekan muda saat ini ?

Dampak dari program harus memberi nilai dan kemampuan yang akan menguntungkan rekan muda lainnya. Lalu, pastikan kepengurusan GP saat ini solid, Sehingga mereka mengetahui bahwa pengurus memiliki kualitas yang mereka butuhkan itu.

Mohon di ingat, Jika rekan muda tidak melihat kemampuan pengurus untuk berkontribusi, mereka tidak akan melihat adanya janji keuntungan bagi pengembangan diri mereka.

Bila pengurus menyumbangkan hasil yang baiknya tidak biasa kepada rekan muda ; suara Anda akan terdengar keras bahkan sebelum Anda berbicara. Jadi ; buatlah program yang tidak biasa tetapi “ruarrrr biasa”.

Batasi Pilihan

Petuah lama menyatakan bahwa dengan semakin banyak pilihan, seseorang makin mantap untuk memilih yang dia sukai dan hal ini mendorongnya untuk segera mengambil tindakan. Yang benar adalah sebaliknya ! Jika ada banyak pilihan dari tindakan yang Anda minta, seseorang akan kebingungan untuk memilih salah satunya. Tak seorangpun ingin berbuat salah dan berada pada posisi yang serba-salah. Semakin sedikit pilihan, semakin cepat orang memilih dan tidak menimbang-nimbangnya lagi.

Jadi, mendingan program nggak usah banyak-banyak, yang penting fokus. Kalau programnya banyak, lantas yang ngikutin dia-dia lagi, akhirnya cape dehh.

Manfaatkan Kesempatan

Saya melihat mading GP sudah cukup bagus. Tapi, kalau mau lebih bagus lagi, harus lebih kreatif, banyakin tulisan originalnya daripada cuplikan dari mana tau.

Kemudian, warta Jemaat yang ada saat ini, dari jaman Orde Lama sampai hari ini masih gitu-gitu aja. GP seharusnya memanfaatkan itu dengan membuat rubrik sendiri di dalam warta jemaat, supaya setiap minggu informasi atau cerita berbau GP selalu up date ke jemaat.
Kalau tidak salah dengar, GP sudah mempunyai millis. Ini menunjukan GP Effatha tidak gaptek. Mudah-mudahan dapat digunakan semaksimal mungkin, hal-hal yang berbau pribadi, janganlah di sebut-sebut di situ. Semua punya rasa, punya cinta, tapi kalau kangen cukup telepon, atau sms, jangan tulis di millis.

Saat ini, Chemby Hutapea (Ketua III PHMJ) sangat concern dengan kemajuan BPK Gerakan Pemuda. Sumbang saran dan bimbingan langsung seharusnya dapat ditindak lanjuti secara terintegrasi, Ini merupakan peluang bagi GP untuk meningkatkan kinerja dan stakeholdersnya.

Dalam kata sambutannya saat kebaktian HUT GP, Chemby juga menyinggung tentang keberadaan band GP sebagai pengiring jemaat dan akan diadakannya kebaktian minggu khusus pemuda, yang waktunya belum ditentukan.

Dirgahayu GP ke 58, Tuhan Yesus Memberkat

Tidak ada komentar: